Sabtu, 04 April 2020

Review Survey Berbayar YouGov


Hi everyone ! 

Diantara kalian adakah yang ingin menambah pemasukan dan tergiur untuk mengikuti survey berbayar ? 
Nah salah satu situs penyedia survey berbayar adalah YouGov.


Yuk kita bahas dulu

Apa saja topik survey yang ada di YouGov?
Selama penggunaan YouGov selama 1 tahun, survey yang sering saya dapati bertemakan politik, iklan dan merk barang dan untuk minggu minggu ini ada survey yang membahas tentang corona.

Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan 1 survey di YouGov?
Jangka waktu setiap survei online bervariasi, tetapi kebanyakan antara 5-15 menit.

Berapa Poin yang didapatkan setiap mengisi survey?
Hmm...bervariasi, sesuai dengan tingkat kesulitan, jumlah pertanyaan, dan lama waktu survey dibutuhkan. Maksimal kita bisa dapat 400 poin setiap survey, tapi ini jarang banget. Paling pol saya dapat 150 poin per survey.  

Seberapa sering kita mendapatkan tawaran survey?
Saat awal join sering banget dapat survey, tapi lama kelamaan jadi agak jarang.

Berapa jumlah minimal poin agar bisa ditukar?
5000 poin. 5000 poin tersebut dapat kita cairkan dalam bentuk pulsa, voucher, maupun tunai sebesar 25 USD.

Butuh waktu berapa lama agar terkumpul 5000 poin?
Kalau kalian pikir ini mudah dan jalan cepat untuk nambah penghasilan....NO...kalian salah. Berdasarkan pengalaman pribadi, kalian tidak bisa berharap bisa mendapatkan 5000 poin dalam jangka waktu singkat. Ilustrasinya begini, kalau setiap survey kita dapat 150 poin maka dirata2 kita hanya mengisi paling tidak 34 survey. Ibaratkan kita mendapat 2x survey seminggu, berarti 1 bulan kita sudah mengisi 8 survey. Karena paking tidak kita mengisi 34 survey, maka waktu yang dibutuhkan adalah sekitar 4 bulan lebih 1 minggu. TAPI, tidak semudah itu hahaha. Saya sudah menggunakan YouGov sejak awal 2019 itu berarti hingga sekarang, sudah 1 tahun lebih tapi poin yang saya dapatkan baru 1500 poin. 

Kok bisa setahun baru dapat 1500 poin?
Karena seperti yang saya katakan di atas. Diawal pembuatan memang banyak tawaran survey, tapi setalah beberapa saat intensitasnya berkurang sehingga sangat susah sekali untuk mengumpulkan poin. Setelah saya telusuri, ternyata banyak teman teman yang punya keluhan sama seperti saya.

Jadi saya simpulkan YouGov tidak bisa kalian andalkan untuk tambahan pemasukan uang karena membutuhkan waktu yang sangat lama untuk mencapai ketentuan penukaran poin. Tapi, kalau kalian mau iseng iseng berhadiah dan amat sangat bersabar, silahkan dicoba karena sudah banyak orang juga yang berhasil mencairkan poin.




Senin, 15 Juni 2015

Pameran Literasi dan Budaya 2015 "dolanan anak" #2


            Pameran Literasi dan Budaya 2015 yang mengangkat tema dolanan anak sudah usai  Rabu 27 Mei 2015, tapi keseruan dan capeknya masih saya rasakan hingga sekarang hehe. Lega rasanya pameran berlangsung dengan meriah dan sukses. Tidak hanya pengunjung yang antusias mencoba berbagai permaianan yang dipamerkan, ternyata yang memamerkan dolanan pun sangat antusias mencoba berbagai permainan yang ada. Saya sendiri sudah mencoba berbagai permainan yang dipamerkan seperti gangsing, dingklik oglak aglik, long, egrang, sunda manda, dan jamuran. Rasanya seperti bernostalgia ke masa masa masih SD haha,
            Beberapa minggu yang lalu saya sudah menceritakan kemeriahan Pameran Literasi dan Budaya hari pertama yaitu Selasa 26 Mei 2015 dan sekarang saya akan menceritakan kemerian hari kedua pameran pada Rabu 27 Mei 2015. Di hari terakhir pameran, ada pertunjukan musik dan tari dari mahasiswa ilmu perpustakaan. Selain itu diadakan juga Talkshow mengenai pelestarian budaya lokal dengan pembicara Bapak Bambang Nur Singgih dibantu dengan teman beliau. Dalam talkshow, Beliau dengan semangat mengenalkan kami dengan berbagai dolanan anak yang seru dan mengajarkan kami berbagai lagu dolanan jawa yang asik. Setelah talkshow usai, agenda selanjutnya adalah penutupan pameran dan pengumuman juara penampil terbaik, talkshow, dan stan terbaik. Kategori penampil terbaik dimenangkan oleh Rizky dan Fian yang mewakili stan 3 dengan menampilkan sebuah puisi menggunakan bahasa isyarat yang dibacakan oleh Rizky dan diterjemahkan oleh Fian. Menurut saya, mereka pantas memenangkan kategori itu karena puisi yang dibacakan benar benar menyentuh hati siapa saja yang mendengarnya. Tapi penampilan stan yang lain tidak kalah bagusnya donggg. Stan saya, stan 8 diwakili oleh mbak artis penyayi nya IP kelas B yaitu Elvita yang membawakan lagu andalannya “Bang Jono” yang sukses membuat jempol bergoyang. Kemudian pengumuman lomba Show and Tell Cokmpetition. Pengumuman yang terakhir yaitu pengumuman stan terbaik. Juara 3 diperoleh stan jalangkung milik Almer dkk , juara kedua diperoleh stan cublak cublak suweng milik Imam, Arum dkk , dan juara pertama diperoleh stan tetangga, stan 7 milik Dian dkk yang mengusung dolanan “long” atau meriam bambu, selamat teman teman !
Walau stan 8 tidak mendapat juara, tapi tetap juara di hati kami masing masing kok. Hehe, kalian tetap hebat stan 8, semua stan hebat dan keren . Terimakasih untuk kekompakan dan kerja kerasnnya Ermia, Galih, Nonik, Arif, Gita, Elvita, Erni, Yesi, Atus , kalian luar biasaaa :D . Terimakasih kepada Ibu dosen IDKS tercinta, Ibu Labibah yang sudah membimbing kami, terimaksih banyak untuk dosen dosen Ilmu perpustakaan UIN Sunan Kalijaga dan berbagai pihak yang ini tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah berkenan  menyukseskan Pameran Literasi dan Budaya. Pameran ini tidak hanya sebagai ajang kreativitas mahasiswa Ilmu Perpustakaan S1 dan D3, tapi juga menjadi sarana menjalin keakraban dan kekompakan diantara kami. Semoga pameran tahun selanjutnya lebih meriah dan lebih baik lagi dari tahun ini.



Stan 8, masih persiapan stan
Lagi ngajarin adek adek main gangsing



mereka antusias banget nonton video dingklik oglak aglik

Ibu Puji, Ibu Afiati dan ibu Marwiyah berkunjung ke stan 8

suasana pameran

yeay gangsingnya bisa muter, haha

gini loh dek,,

suasana pameran

7/10 anggota stan 8,


Rabu, 27 Mei 2015

Keseruan Pameran Literasi dan Budaya 2015 #1





Prodi Ilmu Perpustakaan mempersembahkan Pameran Literasi dan Budaya 2015 dengan tema “dolanan tradisional” yang sudah mulai diselenggaakan kemarin Selasa 26 Mei 2015 hingga hari ini Rabu 27 Mei 2015 dari pukul 09:00 WIB hingga pukul 16:00 WIB. Pameran ini diramaikan oleh 10 stan dolanan. Terdapat banyak dolanan yang diusung seperti cublak cublak suweng, jamuran.long (meriam bambu), jalangkung, boi boinan, egrang, engklek, benthik dan lain lain. Saya turut bangga karena turut menjadi bagian dari pameran ini. Stan saya, Stan 8 mengusung tema Bermain Bersama Jaga Kebudayaan dan memamerkan dolanan dingklik oglak aglik dan macam macam gangsing. Kami mengambil tema Bermain Bersama Jaga Kebudayaan karena menurut kami, permainan tradisional juga merupakan kebudayaan bangsa Indonesia, jadi dengan melestarikan dolanan tradisional kita juga turut menjaga kelestarian budaya bangsa Indonesia.

Hari pertama dilaksanakan pameran, banyak pengunjung yang hadir. Mulai dari anak PAUD, TK, SD, mahasiswa dan dewasa. Pengunjung dapat langsng memraktekkan dolanan yang dipamerkan. Mereka sangat antusias mencoba berbagai permainan yang ada. Kemarin pameran berlangsung sangat meriah karena diadakan show and tell competition yang diikuti mahasiswa ilmu perpustakaan, pertunjukan musik, tari dan beladiri yang merupakan pertunjukan yang dipersembahkan oleh masing – masing stan. Diadakan juga lomba egrang dan lomba membunyikan meriam bambu. Pokoknya seruuu !! 

            Hari ini, Rabu 27 Mei 2015 merupakan hari kedua Pameran Literasi dan Budaya 2015. Hari ini akan diadakan pameran dolanan, talkshow, pertunjukan musik akustik dan masih banyak kegiatan seru lagi. Ayo sempatkan berkunjung ke Pameran Budaya dan Literasi 2015 yang diselenggarakan di Gelanggang Teater Eska UIN Sunan Kalijaga, kampus sebelah timur. See you there yaa !!

Senin, 04 Mei 2015

Hak Cipta ©


 Hak Cipta ©


                Hak cipta (copy right) , kata itu familiar di telinga kita tapi mungkin kebanyakan masyarakat belum paham betul tentang seluk beluk dan konsep hak cipta . Bicara soal hak cipta atau sering  disimbolkan dengan © otak ku otomatis langsung flashback ke masa kuliah semester  1. Kenapa ? Karena saat itu ada mata kuliah yang salah satu materinya membahas mengenai hak cipta dan kebetulan diakhir semester diadakan semacam mini pameran poster ilmiah dan saya mendapat tema hak cipta. Ini juga pengalaman pertama membuat poster jadi ya mengesankan banget, hehee. Nah garis besar mengenai hak cipta di perpustakaan sudah ada di poster yang saya dan teman – temanku buat ini, ini dia penampakan nya :


              Dalam UU no 19 tahun 2000, dijelaskan hak cipta adalah "hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dulu sebelum mendapatkan pelajaran mengenai hak cipta, saya mengartikan hak cipta hanya sebatas "tidak boleh membajak/copy paste karya orang lain". Jadi yang dipikiran saya sama sekali tidak boleh membajak karya orang lain. Tapi ternyata ada beberapa pengecualian dan batasan hak cipta yang diatur dalam UU hak cipta pasal 14-18. Menurut UU tersebut, pemakaian ciptaan tidak termasuk pelanggaran hak cipta apabila kita mencatumkan dengan jelas sumbernya dan dilakukan terbatas untuk kegiatan yang bersifat nonkomersil misalnya kegiatan sosial, pendidikan, penelitian dan sebagainya. 
              Mungkin bagi beberapa orang hak cipta itu menyulitkan karena mereka menjadi tidak bebas dalam menggunakan ciptaan. Tapi, untuk para penulis, seniman, dan orang - orang yang menghabiskan hidupnya untuk menghasilkan suatu karya, ini adalah angin segar. Mereka para kreatif, menghabiskan banyak waktu dan tenaganya untuk menghasilkan suatu karya, bayangkan bagaimana rasanya kalau karya itu dibajak oleh orang lain. Begini contoh mudahnya, misalkan kamu sedang ujian dan kamu bisa mengerjakannya karena kamu belajar keras, nah ada salah satu teman kamu yang diam diam melihat jawaban kamu dan menulis persis kembali jawaban kamu di lembar jawabannya. Bagaimana perasaanmu? Atau kasus lain, tiba tiba postingan blog kamu di posting ulang diblog lain tanpa mencatumkan nama kamu dan blog itu jadi lebih banyak pengunjung. Pasti rasanya sedikit menyebalkan dan merasa tidak dihargai karena karya yang kamu buat dari nol dipublish begitu saja tanpa pemberitahuan.
            Di Indonesia sendiri masih sering terjadi kasus pembajakan. Menurut saya,hal ini terjadi karena kurangnya pemahaman masyarakat mengenai hak cipta. Sebaiknya diadakan sosialisasi mengenai hak cipta sehingga masyarakat jadi lebih paham dan akan timbul rasa menghargai.  Jadi, dari hak cipta kita bisa belajar menghargai dan menghormati karya ciptaan orang lain. Pakai cara yang semestinya apabila ingin menggunakan hasil karya orang lain . Akan ada sanksi bagi siapa saja yang membajak karya orang lain tanpa izin, entah itu sanksi yang sudah diatur dalam UU hak cipta atau nanti sanksi di akhirat *Eh hehe .

#idks



Minggu, 29 Maret 2015

Ayo rekreasi ke perpustakaan : Perpustakaan Balai Bahasa Yogyakarta


Jogjakarta, sebuah daerah istimewa yang  merupakan salah satu destinasi wisata utama di Indonesia. Tentu saja banyak obyek wisata di kota ini, mulai dari pantai, gurun, gunung, candi, danau, embung, dan lain lain yang menjadi daya tarik wisatawan manca maupun local untuk berkunjung kesini. Belakangan ini banyak sekali kawula muda Jogja yang doyan banget dolan, kalau bahasa kerennya sih “nge-trip” atau “halan – halan”. Bahkan sampai ada tagline “My Trip My Adventure” dan “Jangan panik mari piknik” yang ngehitz banget di instagram. Kali ini aku mau cerita tentang pengalaman ku rekreasi ke beberapa tempat biar aku gak kalah eksis, biar ngehitz dan biar kekinian wkw . Tapi mungkin obyek rekreasi ku sedikit berbeda. Anti mainstream dong. “Emang rekreasi kemana sih??” kepoooo, eh ngga ding bercanda hehe. Jawabannya rekreasi ke perpustakaan. Wait, jangan heran dulu, please, aku bisa jelasin kok. Kenapa aku bilang perpustakaan itu tempat rekreasi, karena menurut ku salah satu cara menyegarkan pikiran kembali adalah dengan mengunjungi tempat seperti ini. Tempat nyaman dimana kita bisa membaca buku dan  bisa melihat dunia yang belum pernah kita temui sebelumnya. Tentu saja wawasan kita akan banyak bertambah.

Kali ini , aku dan teman – teman mengunjungi perpustakaan Balai Bahasa Yogyakarta atau BBY. Perpustakaan BBY terletak di Jalan I Dewa Nyoman Oka No.34, Yogyakarta. Perpustakaan BBY terletak dilantai 2, jadi kalau kesana langsung saja ke lantai 2, jangan lupa lewat tangga yaa . Perpustakaan BBY menyediakan koleksi kebahasaan, kesastraan, dan ilmu pengetahuan yang lain sebagai pendukung pengkajian. Hampir 80% koleksinya adalah koleksi kebahasaan dan kesusastraan. Cocok nih buat kalian yang nyeni :D . Jenis koleksinya antara lain buku teks, karya ilmiah, referensi, manuskrip dan transliterasi, fiksi, majalah bahasa Jawa, kliping, bahkan e-book. Jumlah koleksinya sendiri ada sekitar 20.000 judul. Masyarakat umum boleh memanfaatkan koleksi yang ada disini tanpa menjadi anggota perpustakaan,hanya saja koleksinya tidak boleh dipinjam dibawa pulang alias hanya dibaca disana.

rak koleksi sastra dan bahasa di perpus BBY

Untuk sistem penelusuran koleksi, perpustakaan BBY sudah mempunyai OPAC tetapi juga masih ada katalog kartu tradisional, terserah kalian mau pakai yang mana, 

OPAC
Kartu katalog

Koleksi target buruan kami pada hari itu adalah manuskrip aksara jawa, maklum kami bertandang kesana dalam rangka kunjungan mata kuliah katalogisasi Literatur Aksara Jawa. Berdasarkan keterangan Ibu Kepala Perpustakaan BBY, jumlah manuskrip disini ada 130 naskah manuskrip dan 250 koleksi jawa cetak.  Manuskrip disini keren banget, ada yang sudah berumur ratusan tahun, bahkan kalau tidak salah ada yang ditulis pada tahun 1300san. Sampai - sampai aku tidak tega nyentuh karena sepertinya sudah rapuh, hehe. Karena sudah rapuh, ada tata cara sendiri dalam memperlakukan manuskrip dan disini kami diajarkan cara cara memperlakukan manuskrip kuno agar tidak rusak. Tapi, walaupun manuskrip sudah lanjut usia, tulisan dalam manuskrip itu masih terbaca jelas dan sangat rapi. WOW ! Coba saja kalau tidak ada para pustakawan yang merawat manuskrip manuskrip ini, pasti cuma tinggal kenangan :’ termakasih bapak ibu pustakawan . Hehee. Sekarang manuskrip sudah di olah menjadi ke dalam bentuk digital juga :D jadi para pemustaka bisa menggunakan yang format digital sehingga manuskrip aslinya bisa awet. Pengguna manuskrip di perpustakaan BBY kebanyakan adalah sastrawan dan para mahasiswa filologi. 
ini dia contoh manuskrip di Perpustakaan BBY